DAUR KALIUM
Kalium (K)
Kalium (K) merupakan unsur hara utama ketiga
setelah N dan P. Kalium mempunyai valensi satu dan diserap dalam bentuk ion K+.
Kalium tergolong unsur yang mobil dalam tanaman baik dalam sel, dalam jaringan
tanaman, maupun dalam xylem dan floem. Kalium banyak terdapat dalam sitoplasma.
Peningkatan pemakaian pupuk
N dan P akan meningkatkan pula terhadap pupuk kalium. Walaupun Unsur Kalium
dalam tanah msih tergolong cukup. Pupuk Kalium memberikan pengaruh yang nyata pada
tanah kering, tetapi pada tanah sawah pupk kalium tidak memberikan pengaruh
nyata. Hal ini disebabkan pada tanah sawah unsur kalium banyak ditambah oleh
air irigasi.
Unsur Kalium dalam tanah
berasal dari pelapukan persenyawaan mineral dan garam-garam yang mengandung
kalium. Kekurangan kalium dapat ditambahkan dengan pemupukan. Ketersediaan
Kalium dalam tanah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : 1. Tipe koloid
tanah, 2. Suhu, 3. Pembasahan dan pengeringan, 4. PH tanah , 5. Pelapukan.
Pertambahan Kalium dalam
tanah berasal dari berbagai sumber antara lain :
1.
Sisa –sisa tanaman dan
hewan
2.
Pupuk Perdagangan
3.
Mineral-mineral kalium dan
air Irigasi
Kehilangan Kalium dari tanah dapat terjadi
sebagai akibat (1) Terangkut Tanaman, (2) Tercuci, (3) Tererosi. Keadaan kalium yang berada dalam tanah
digambarkan sebagai neraca Kalium , yaitu keseimbangan antara kalium yang
ditambahkan dan yang hilang dari dalam tanah.
Kalium
mempunyai ciri khusus bila dibandingkan dengan unsur-unsur lainya. Kelebihan
Kalium dalam tanah tidak berpengaruh negatif terhadap tanaman. Inilah sebabnya
kehilangan kalium dalam jumlah jauh lebih besar dari apa yang diduga , karena
tanaman dapat menyerap kalium melebihi dari kebutuhan yang sebenarnya. Keadaan
ini disebut dengan Konsumsi Mewah Kalium.
Di alam bebas kalium paling banyak ditemukan dalam kalium klorida
(KCl). Berbagai tempat di dunia terdapat banyak tumpukkan dari garam yang
letaknya berbeda-beda, lapisan kalium itu adalah bagian endapan-endapan garam
yang telah berlangsung selama miliunan tahun yang lalu. Berhubungan garam
kalium biasanya terletak di tempat yang sangat dalam sekali. Pertambangan ini
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, dengan mengelilinginya lebih dulu dalam
bentuk yang agak kasar dinamakan garam kasar kalium. Garam ini mengandung
sejumlah presentase kotoran yang sangat tinggi (60-80%), karena ongkos
angkutnya mahal, maka dewasa ini sebagian besar dari kotoran itu dibersihkan
dari produk yang sudah dibersihkan, hamper semuanya terdiri dari KCl, dengan
kadar rata-rata 60% K2O. Beberapa macam tanaman tidak tahan terhadap
ion Cl- maka sebagian dari KCl secara kimiawi ditransformasikan ke dalam kalium
sulfat (K2SO4). Hasilnya adalah pupuk patentkali
dan kalium sulfat.
Proses
Daur
Kalium :
A.Proses
pertama
Siklus kalium di mulai
ketika kalium tertambat atau kalium yang terdapat di tanah yg berdasarkan hasil
penelitian bahwa kerak bumi memiliki kndungan kalium sebesar 2,6 % kemudian
mengalami pelapukan dan berubah menjadi ion K atau di sebut Kalium tersedia.
B. Proses
kedua ada dua kemungkinan
1. setelah itu ion K
akan di absorbsi oleh tanaman yang akan membantu proses fisiologi tanaman
seperti fotosintesis atau respirasi sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman. jika ada salah
satu bagian tanaman gugur atau mati maka akan menjadi humus lalu di uraikan
oleh mikroba sehingga ion kalium akan kembali ke tanah.
2. kalium tersedia akan
di gunakan oleh mikroba dan di uraikan kembali ke dalam tanah.
C. Proses
ke tiga
Tanaman akan di makan
oleh hewan, kemudian hewan mengeluarkan kotoran yang akan menjadi humus lalu di
uraikan kembali oleh mikroba sehingga ion kalium akan kembali ke tanah atau
hewan tersebut mati sehingga ion kalium juga akan kembali ke dalam tanah
Fungsi
Kalium
Secara umum fungsi Kalium bagi tanaman, antara lain :
- Membentuk dan mengangkut
karbohidrat,
- Sebagai katalisator dalam
pembentukan protein
- Mengatur kegiatan berbagai
unsur mineral
- Menetralkan reaksi dalam sel
terutama dari asam organik
- Menaikan pertumbuhan jaringan
meristem
- Mengatur pergerakan stomata
- Memperkuat tegaknya batang
sehingga tanaman tidak mudah roboh
- Mengaktifkan enzim baik
langsung maupun tidak langsung
- Meningkatkan kadar karbohidrat
dan gula dalam buah
- Membuat biji tanaman menjadi
lebih berisi dan padat
- Membantu
perkembangan akar tanaman.
Kekurangan Unsur Hara Kalium
Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit
diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih
muda. Hal ini dikarenakan gejala dimulai pada bagian tanman yang tua.
Gejala-gejala kekurangan unsur hara kalium diantaranya:
a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias
keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap
terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi
daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang
daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula
bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian
mati.
b. Batangnya lemah dan
pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil.
c. Buah tumbuh tidak sempurna,
kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan.
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk,
buah mudah gugur.
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya
sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah.
Hubungan Produksi Tanaman Dengan Unsur
hara Kalium (K)
Seperti kita ketahui bahwa unsur hara kalium merupak
unsur yang digunakan untu kekebalan oleh tanaman. Jadi secar logis unsur ini
sangat berperan penting dalam produksi tanaman dikarenakan menjaga kondisi
tanaman tetap kebal dari serangan penyakit. Hal in secar kangsung menjaga
produksi tanaman tetap stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Jumin, Hasan Basri.2002.Agronomi.PT
Raja Gravindo Persada.Jakarta
http://allaboutpertanian.blogspot.com/2012/04/peranan-unsur-kalium-k-pada-tanaman.html
FIle Doc : Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar